Melarikan Diri Dunia Sastra: 5 KDrama Pecinta Literatur

Melarikan Diri Dunia Sastra: 5 KDrama Pecinta Literatur – Drama Korea, atau KDrama, tidak hanya menawarkan cerita-cerita romantis yang menghibur tetapi juga seringkali memasukkan elemen literatur yang mendalam. Bagi para pecinta sastra, KDrama dapat menjadi perjalanan yang menarik ke dunia kata-kata dan emosi. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lima rekomendasi KDrama yang cocok untuk para pecinta literatur.

“Chicago Typewriter”

“Chicago Typewriter” menggabungkan unsur sejarah, misteri, dan roman dalam satu paket KDrama. Ceritanya melibatkan tiga karakter utama yang diyakini terhubung melalui masa lalu dan kehidupan mereka di era 1930-an selama penjajahan Jepang di Korea. Salah satu karakter, seorang penulis terkenal, menemukan mesin ketik kuno yang membawanya kembali ke masa lalu. Drama ini memainkan tema-tema sastra, termasuk kekreatifan penulis dan cinta terhadap kata-kata.

“Romance is a Bonus Book”

Dalam “Romance is a Bonus Book,” cerita berpusat pada industri penerbitan buku. Seorang wanita yang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan kembali sebagai seorang editor berpura-pura menjadi orang yang lebih muda untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. KDrama ini memberikan pandangan mendalam ke dalam dunia penerbitan, menyoroti perjuangan dan tantangan yang dihadapi oleh para penulis dan editor.

“It’s Okay to Not Be Okay”

Meskipun lebih terkenal karena sentimen psikologisnya, “It’s Okay to Not Be Okay” juga mencakup elemen sastra yang kuat. Cerita ini berfokus pada seorang penulis buku anak-anak yang memiliki latar belakang keluarga yang rumit. Drama ini tidak hanya mengeksplorasi perjalanan pemulihan psikologis tetapi juga menggali kekuatan kata-kata dan kisah dalam mengatasi trauma masa lalu.

“Be Melodramatic” (Melo is My Nature)

“Be Melodramatic” adalah KDrama yang mengeksplorasi kehidupan tiga wanita berusia 30-an di Seoul, masing-masing dengan latar belakang dan impian yang berbeda. Salah satu karakter utama adalah seorang penulis skenario yang berjuang dengan kreativitas dan tekanan industri. Drama ini memberikan pandangan menyentuh tentang kehidupan sehari-hari, hubungan, dan perjalanan pencarian makna dalam berkarya.

“Kill Me, Heal Me”

Meskipun lebih dikenal sebagai drama psikologis, “Kill Me, Heal Me” juga mencakup elemen literer yang menarik. Cerita ini mengikuti seorang chaebol (orang kaya) yang menderita gangguan identitas disosiatif. Salah satu kepribadiannya adalah seorang penulis bernama Ahn Yo-na. Melalui karakter ini, drama ini mengeksplorasi kekuatan kata-kata sebagai bentuk terapi dan cara untuk menyembuhkan luka batin.

Kesimpulan: Menelusuri Keindahan Sastra melalui KDrama

KDrama tidak hanya sekadar hiburan; seringkali, mereka juga menciptakan narasi yang dalam dan penuh makna, membawa penontonnya ke dunia sastra. Dari pengorbanan seorang penulis yang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan hingga kisah cinta yang melibatkan buku-buku, KDrama menawarkan berbagai tema yang memikat para pecinta literatur. Jelajahi drama-drama ini untuk merasakan keajaiban kata-kata dan menggali ke dalam makna yang terkandung di dalamnya.